Minggu, 06 Desember 2015

STARTUP Dan SHUTDOWN Pada CentOS 6 (INIT)


StartUp dan Shutdown CentOS6


Hai bloggers , kali ini saya akan membahas tentang startup dan shutdown .



STARTUP dan SHUTDOWN di LINUX

Selama proses booting, Linux akan memanggil sebuah loader yang disebut dengan LILO
(belakangan juga muncul loader bernama GRUB), yang kemudian akan memanggil sebuah
 program yang bernama dengan init. Program init inilah yang kemudian akan memeriksa
file-file inisialisasi sistem, lokasi file-file tersebut berada, dan menjalankan Linux 
sesuai dengan default run level yang digunakan.

Startup
Proses startup dimulai ketika sistem sudah memanggil LILO dan proses booting sudah
diserahkan pada sebuah program induk yang disebut dengan init. Pada hampir 
kebanyakan distribusi Linux, proses startup mengikuti aturan-aturan seperti berikut :  
    1. Eksekusi LILO
    2. LILO Memuat secondary loader pada /boot/chain.b /boot/chain.b menjalankan
        Kernel Linux.Sampai pada bagian ini, seorang pengguna akan melihat tampilan
        pesan pada layar seperti menjalankan daemon, memerika integritas perangkat keras, 
        dan sebagainya.
    3. Kernel menyerahkan tugasnya kepada init.
    4. Init menjalankan berbagai program di belakang layar yang dibutuhkan oleh 
       seorang user untuk login ke dala sistem.
    5. Init memanggil program yang digunakan untuk login.
.
Proses Startup Pada Init :


Run Level pada Linux :  
a. 0 Halt
Run Level 0 : /etc/rc.d/rc0.d
Seperti yang anda lihat pada tabel diatas, run level 0 akan menjalankan
sekumpulan script yang digunakan untuk shutdown. Script pada run level
ini akan menjalankan proses seperti berikut :
1. Mematikan semua proses yang sedang berjalan.
2. Mematikan file virtual memory yang di swap.
3. Melakukan proses unmounting swap dan filesistem yang di mount. 
b. 1 Single user mode
Run Level 1: /etc/rc.d/rc1.d
Run Level 1 merupakan single user mode, atau merupakan mode untuk melakukan administrasi,
run level ini digunakan seorang sistem administrator untuk melakukan perawatan software.
Untuk masuk kedalam mode ini pada waktu boot ketikkan perintah seperti berikut ini:
     1. boot : linux single 
Dengan demikian akan langsung masuk kedalam run level 1 dengan melewati
berbagai argumen yang ada pada kernel.
     2. Multi user, tidak ada NFS
Run Level 2: /etc/rc.d/rc2.d
Runlevel 2 merupakan multiuser mode. Pada run level ini fungsi untuk
networking bisa dijalankan kecuali untuk network file system (NFS). Pilihan ini 
berguna jika anda hanya menjalankan komputer PC anda untuk stand alone.
     3. Full multiuser mode
Run Level 3: /etc/rc.d/rc3.d
Runlevel 3 merupakan default run level yang ada pada file /etc/inittab.
Untuk distribusi keluaran akhir seperti redhat 7.0 menggunakan runlevel 5 sebagai defaultnya.
     4. Unused (tidak digunakan)
Run Level 4: /etc/rc.d/rc4.d
Runlevel 4 digunakan sebagai run level yang bisa anda setting kembali
untuk menjalankan run level anda sendiri. Dengan demikian anda bisa membuat
run level dengan meletakkan file-file yang ingin anda gunakan atau tidak
anda gunakan dengan cara membuat file-file yang memiliki simbolik link
ke direktori atau file lain yang telah anda pilih.
     5. X11
Run Level 5: /etc/rc.d/rc5.d
Run level 5 digunakan untuk menjalankan aplikasi pada X window.
Pada run level ini banyak servis networking yang juga diaktifkan.
     6. reboot
Run Level 6: /etc/rc.d/rc1.d
Run level 6 digunakan untuk reboot sistem. Isi dari direktori pada level ini
merupakan link yang sama dengan runlevel 0, akan tetapi pada script yang
digunakan untuk mematikan sistem diganti dengan script yang digunakan
untuk mereboot komputer.

Struktur program init terdiri atas direktori seperti berikut ini :
init.d
rc0.d
rc1.d
rc2.d
rc3.d
rc4.d
rc5.d
rc6.d


Tiap-tiap nomor dalam nama direktori memiliki hubungan dengan tiap run level di atas.

Tiap direktori berisikan shell script yang berguna untuk menjalankan atau menghentikan servis
yang dibutuhkan pada setiap run level. Nama file pada setiap script shell pada masing-masing
direktori dimulai dengan huruf S atau K. Huruf S berarti start (Menjalankan proses) dan
K berarti Kill (mematikan proses).


K00linuxconf@ | K15numlock@ | K60atd@ | K80random@ | K97sound@
K05keytable@ | K20kheader@ | K60crond@ | K92anacron@ | K99syslog@
K10xfs@ | K30usb@ | K65identd@ | K95harddrake@ | S00killall@
K11drakfont@ | K44rawdevices@ | K75netfs@ | K95kudzu@ | S01halt@


Setiap script hanya bisa menerima perintah yang berasal dari init untuk dijalankan (start)
 atau berhenti (stop), sebagai contoh jika anda menjalankan perintah untuk menghentikan
 servis buat sound, maka pada konsol anda ketikkan perintah sebagai berikut :

/etc/rc.d/init.d/sound start

Atau anda hendak menghentikan servis tersebut, yang harus anda lakukan seperti berikut ini :

/etc/rc.d/init.d/sound stop

Shutdown 
Berikut ini adalah file-file yang digunakan ketika proses mematikan komputer berjalan :

K00linuxconf -> ../init.d/linuxconf*
K05keytable -> ../init.d/keytable*
K10xfs -> ../init.d/xfs*
K11drakfont -> ../init.d/drakfont*
K15numlock -> ../init.d/numlock*
K20kheader -> ../init.d/kheader*
K30usb -> ../init.d/usb*
K44rawdevices -> ../init.d/rawdevices*
K60atd -> ../init.d/atd*
K60crond -> ../init.d/crond*
K65identd -> ../init.d/identd*
K75netfs -> ../init.d/netfs*
K80random -> ../init.d/random*
K92anacron -> ../init.d/anacron*
K95harddrake -> ../init.d/harddrake*
K95kudzu -> ../init.d/kudzu*
K97sound -> ../init.d/sound*
K99syslog -> ../init.d/syslog*
S00killall -> ../init.d/killall*
S01halt -> ../init.d/halt*

Langkah pertama adalah masuk ke super user dengan perintah
         su - 
masukkan passwordnya = centos6


Langkah kedua kita ketik perintah # who -r untuk melihat run level yang kita gunakan


Sekian ilmu yang bisa saya bagi, lain waktu kita akan berjumpa lagi. Jangan lupa kunjungi situs kampus saya sttpln.ac.id TERIMA KASIH

MEMBUAT PASSWORD BOOTLOADER MENGGUNAKAN CENTOS 6

langkah-langkah cara memberikan 

password pada bootloader

jika kita berikan password sebelum 

atau diatas title"

Langkah pertama tentunya kita harus masuk ke super user caranya su - 
masukkan password = centos 6


Langkah kedua yaitu menampilkan isi dari super user yaitu # vi /boot/grub/menu.lst seperti tampilan dibawah ini 


Setelah kita enter # vi /boot/grub/menu.lst maka akan tampil seperti dibawah ini :




Langkah ketiga yaitu klik esc+shift : i lalu tulis password "rahasia" sebelum atau diatas tittle. Peletakan ini akan menyebabkan menu tidak dapat diubah pada waktu grub ditampilkan. Seperti pada tampilan dibawah setelah selesai kita mengeditnya maka kita buat perintah esc+shift : wq!



Langkah keempat yaitu kita reboot pc


maka akan tampil seperti dibawah ini 




Apabila ingin mengubah menu dengan menekan "e" atau "c" maka pengguna harus menekan tombol"p" terlebih dahulu dan memasukkan password yang telah dibuat yaitu rahasia . Seperti tampilan dibawah ini 



Tetapi apabila kita ingin booting maka tidak ada masalah, grub tidak akan meminta password.Seperti tampilan dibawah ini 







"langkah-langkah cara memberikan 

password pada bootloader

jika kita berikan password sesudah atau 

dibawah title"



Langkah pertama tentunya kita harus masuk ke super user caranya su - sama seperti langkah pertama diatas

Langkah kedua yaitu menampilkan isi dari super user yaitu # vi /boot/grub/menu.lst 

Langkah ketiga yaitu klik esc+shift : i lalu tulis password "rahasia" sesudah atau dibawah title.Seperti pada tampilan dibawah setelah selesai kita mengeditnya maka kita buat perintah
 esc+shift : wq!



 Langkah keempat yaitu kita reboot pc



maka akan tampil seperti dibawah ini 



Ketika kita memilih centos 6.4 maka kita akan diminta password , maka kita buat  password nya adalah rahasia. Lalu kita tekan enter . 





 "langkah-langkah cara mengekripsi 

password pada grub "


Langkah pertama terlebih dahulu kita masuk ke super user yaitu su -

Langkah kedua yaitu ketikkan perintah : # grubimd5-crypt. Maka akan diminta menuliskan sebuah password , maka tulis lah password nya adalah "rahasia" kemudian retype password lagi. Lalu akan muncul password yang sudah kita tulis tetapi dalam bentuk terenkripsi



Langkah ketiga yaitu copy kalimat acak tersebut


Langkah keempat yaitu masuk ke file konfigurasi : #vi /boot/grub/menu.lst, lalu paste kalimat acak yang telah di copy untuk mengganti password yang belum terenkripsi dengan format : 
password --md5  <paste kalimat acak>.


Langkah kelima yaitu reboot pc



maka akan tampil seperti ini 


Lalu ketika kita pilih centos 6.4 maka kita akan diminta password namun passwordnya sudah terenkripsi


Oke guys selamat mencoba ! semoga berhasil !
Kunjungi situs kampus saya juga ya teman teman di sttpln.ac.id

Minggu, 15 November 2015

CARA MENGGANTI TAMPILAN BOOTLOADER MENGGUNAKAN CentOS 6

Cara Mengganti Background Bootloader pada CentOS

1. Pilih foto yang ingin anda jadikan Background

2. Lalu Copy & Paste foto tersebut dan letakkan di Destop (untuk mempermudah) atau anda bisa meletakkan foto tersebut di folder lain

3. Setelah itu klik kanan pada foto, Pilih GNU Image Manipulation Program
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju0nXMzOFh43Y3j1gK_xNLhEFHrZ0agXjvvOwXrUHNAxPZztnDatSpI0v__gdt6i-h4xiUAWtm-7rJaZfLiGDZjvrD45dxNif5SWwFmH3hgtz3eg10otMD0H2lZkDIquA_3frL321pySBz/s1600/

4. Setelah foto sudah berada pada GNU Image Manipulation Program, Klik kanan pada foto tersebut, lalu pilih Image > Scale Image > Atur image size, dimana Width : 640 & Height : 480 dan rantai pada size tersebut di lepas lalu klik Scale

5. Klik kanan lagi pada foto tersebut, lalu pilih Image > Mode > Indexed > Atur maximum number of colors :14, Lalu klik convert.

6. Kemudian klik file > Save As > Simpan foto tersebut dengan nama "ica.xpm" > Save


7. Setelah itu kita buka Terminal, dimana pada terminal pertama kali kita masuk ke Super user

8. Lalu, kita masuk ke dalam "Vi" kemudian pada vi kita isi Splashimage nya= (hd0,5)/boot/grub/ica.xpm.gz (sesuai dengan nama foto yang kita simpan tadi). Dan jika ingin membuat password, maka pada bagian atas title ketik "Password 1234" dimana password CentOS kita nanti 1234, Lalu kita ketik Esc > wq! Untuk menyimpan dan keluar dari vi tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEtx6Ut2De75tIWh4rC68KpNjUWXHKr1jbeAxTUwDctY9QsaSPMjhvZg2L4SmvdUHc77ABld6oseCIe40Yn7ySUPqR4h8hu8vYM5gatMRn4RVR6ojij1E8Jnfu4fXWzLeAlex35CGZqdSr/s1600/


9. Lalu pada terminal, kita ketik lagi gzip /home/canda/Destop/background.xpm (Untuk mengkompresi file foto ica.xpm yang ada pada Destop

10. Kemudian ketik mv /home/canda/Destop/background.xpm.gz /boot/grub/ (Untuk memindahkan foto bavkground.xpm.gz yang berada pada Destop ke dalam bootloader nya

11. Kemudian Reboot PC kita tersebut

12. Ketika proses reboot sudah berjalan, maka saat masuk untuk pemilihan OS, terlihat bahwa background bootloader sudah terganti seperti gambar berikut.......


Sabtu, 14 November 2015

Cara Membuat User Baru Secara Manual Di CentOS 6

Hello kawan kawan, selamat datang di blog saya CANDA TAWA. Kali ini saya akan berbagi bagaimana cara MENAMBAH USER BARU DI CentOS 6 seperti yang diajarkan dosen saya Ibu Yessy di kampus saya STTPLN JAKARTA. Langsung saja kita ke langkah langkahnya :

Yang pertama kita masuk ke terminal centOS 6 nya, lalu kita masuk ke mode SUPER USER atau ROOT agar kita bisa membuat user barunya,
Caranya yaitu masukkan perintah : su -


Kemudian setelah masuk ke Super User atau ROOT maukkan lah perintah perintah berikut :

1. vi /etc/passwd


   Lalu tekan ENTER, buat user yang baru atau copy salah satu user yang sudah ada lalu edit namanya sesuai yang anda inginkan. Sebagai contoh saya membuat USER baru dengan nama Jurusan yang ada di kampus saya seperti terlihat di gambar diu bawah ini yaitu infor, mesin, sipil dan elektro :


2. vi /etc/group



tekan ENTER, lalu buat GRUP baru untuk menampung USER yang telah dibuat sebelumnya seperti contoh yang saya buat di gambar di bawah ini :



3. vi /etc/shadow


lalu kita ENTER. Setelah kita ENTER maka kita akan menjumpai tulisan yang sulit kita mengerti, kalau dosen saya bilang Bahasa Dewa, hehe. Nah kita bisa copy salah satu SHADOW dengan cara yang pernah saya posting sebelumnya yaitu dengan menekan "yyp", maka SHADOW akan otomatis tercopy di bawahnya. copylah sebanyak USER yang anda buat. Lalu hapus ''bahasa dewa'' yang ada di antara titik dua pertama sampai titik dua kedua seperti gambar dibawah ini




4. mkdir /home/namauseryangandabuat


fungsinya yaitu membuat direktori baru, lalu direktori yang anda buat bisa anda masukkan ke GRUP yang anda buat sebelumnya seperti contoh saya ini:


6. cp .bash* /home/namauser/


fungsinya untuk mengopy file bash


7. chown namauser /home/namauser/.*


fungsinya agar semua direktori milik USER yang anda buat

8. passwd namauser 


9. lalu RESTART atau REBOOT komputer anda maka akan ada USER yang anda baru buat ketika mau masuk CentOS 6 seperti gambar berikut



Sekian ilmu yang bisa saya bagikan kepada kita semua, SEMOGA BERMANFAAT. Dan jangan lupa berkunjung ke kampus saya sttpln.ac.id. Sekian, TERIMA KASIH.













Sabtu, 24 Oktober 2015

POHON DIREKTORI DAN PERINTAH DASAR LINUX

POHON DIREKTORI DAN PERINTAH DASAR LINUX


POHON DIREKTORI

Seperti halnya Windows, di Linux juga memiliki direktori. Dalam windows menggunakan pendekatan forest atau hutan dimana partisi harddisk diberi nama dengan alfabet seperti C:\, D:\, E:\ dll. Sedangkan GNU/Linux menggunakan pendekatan tree atau pohon, semua direktori pembentuk GNU/Linux terletak dibawah “/” atau root.
Direktori “/” atau root hanya menampung subdirektori seperti /bin , /usr, /home dan lain-lain. Jadi sebaik nya tidak meletakan file apapun di direktori ini.

1. /bin/

Setiap Distro GNU/Linux pasti memiliki direktori ini. Direktori /bin ini merupakan tempat dari aplikasi untuk operasi dasar system seperti “ls”, “grep”, “mkdir” danaplikasi penting lainnya.

 

2. /boot/

Seperti namanya, direktori ini adalah tempat GNU/Linux meletakan semua aplikasi dan file-file configurasi untuk dapat menjalankan GNU/Linux. Kernel atau jantung system operasi terdapat disini. Apabila anda melihat ke dalam direktori ini,
maka anda akan menemukan file vmlinuz. File itu lah yang disebut kernel GNU/Linux.

 

3. /dev/

Direktori ini adalah direktori tempat GNU/Linux menyimpan hardware yang terbaca oleh kernel. Pada system operasi GNU/Linux, hardware kita akan diperlakukan sebagai sebuah file. Anda dapat melakukan operasi seperti saat mengguakan file. Sebagai contoh /dev/sr0 adalah CDRom anda atau /dev/sda adalah hardisk anda. Anda dapat membaca dari Cdrom atau /dev/sr0 hanya dengan mengopi iso file tersebut.

 

4. etc/

Kita dapat menemui file-file settingan yang dibutuh kan oleh GNU/Linux di dalam direktori ini. Misalnya file /etc/fstab ini adalah file yang digunakan system GNU/Linux saat melakukan mount hardsik.

 

5. /home/

Masing-masing user yang tedapat di system operasi GNU/Linux akan memiliki tempat kerja mereka di subdirektori yang terdapat di dalam direktori ini. Misalnya saja anda memiliki user “ilkom”, maka home direktori ilkom terdapat di /home/ilkom/. Karena filesystem GNU/Linux yang terkenal aman, hanya pemilik direktori dan root saja yang bisa melihat isi home direktori dari user. Jadi hanya user ilkom dan root saja yang bisa melihat isi dari direktori /home/ilkom.

 

6. /lib/

Disini GNU/Linux meletakan shared library utama yang dibutuhkan system. Shared library sama dengan file *.DLL di system operasi Windows. Disini juga terdapat subdirektori yang nama nya sama dengan versi dari kernel yang sedang dipakai.
Direktori itu adalah tempat menyimpan modul kernel, seperti driver dan dukungan filesystem.

 

7. /media/

Berbeda dengan Windows yang membaca partisi device sebagai drive. GNU/Linux membaca partisi sebagai file. Apabila Windows menggunakan Drive D:/ atau F:/ untuk melambangkan USB flashdisk misalnya. Maka GNU/Linux melambangkan dengan /dev/sda1 atau /dev/sdb1. Saat kita memasukan flashdisk atau removable disk ke dalam system GNU/Linux, maka akan secara automatis dikaitkan ke subdirektori di dalam /media/.

 

8. /mnt/

Direktori ini hampir sama fungsinya seperti /mnt/. Namun bedanya adalah direktori ini memuat hasil kait dari partisi yang sudah ditentukan sebelumnya. Artinya tidak dinamis. Ketentuan isi direktori kait /mnt terdapat di file /etc/fstab.

 

9. /opt/

Sama seperti “/bin”,/opt juga merupakan tempat meletakan aplikasi. Namun aplikasi yang diletakan disini biasanya bersifat optional.

 

10. /sbin/

Aplikasi yang digunakan untuk melakukan manejemen system terdapat disini. Biasanya hanya root yang dapat menggunakan aplikasi yang ada di direktori ini. Contoh aplikasi yang terdapat disini adalah “mount” dan “fsck”.

 

11. /srv/

Direktori ini berisi file-file yang digunakan oleh system untuk menyelengarakan service. Contoh nya apache meletakan data nya disini.

 

12. /tmp/

Direktori ini adalah tempat aplikasi menulis file temporari mereka. Setiap user atau aplikasi dapat hak untuk menulis disini.

 

13. /usr/

Direktori ini berisi semua aplikasi yang dibutuhkan oleh user dan semua yang berhubungan dengan aplikasi tersebut, Source code semua aplikasi biasa diletakan disini tidak terkecuali source code dari kernel GNU/Linux.

 

 

 

14. /var/

Direktori ini berisi file-file dan berbagai subdirektori yang isinya berubah seiring dengan berjalannya system. Terdapat beberapa direktori menarik yang terdapat di dalam sini. Salah satu nya /var/log/ yang berisi log dari apa yang system kerjakan.

 

15. /root/

Root adalah acount spesial. Begitu pula home direktori nya. Home direktori Root tidak disatukan dengan pengguna lainnya. Melainkan ada di /root/.

 

16. /proc/

Directori ini adalah direktori spesial. Isi dari direktori ini akan berubah setiap saat. Setiap ada aplikasi yang dijalankan akan membuat satu direktori dengan nama sesuai dengan pid aplikasi tersebut. Direktori ini akan kosong saat system dimatikan. Kita dapat memanipulasi jalanya nya kernel dengan mengedit file yang ada disini.

Berikut beberapa perintah yang biasa digunakan pada Sistem Operasi LINUX :
1. Super User / root
-   Adduser : Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut.
# adduser udin
# passwd udin
-   Deluser : untuk menghapus user. Perintahnya :
# deluser nama-user
-   Chgrp : Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp <grup baru> <file>
-   Umount : Adalah kebalikan dari perintah mount, yaitu untuk meng-unmount filesystem dari mount-pointnya. Setelah perintah ini dijalankan direktori yang menjadi mount-pointtidak lagi bisa digunakan.
# umount <filesystem>
-   Wall : Mengirimkan pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuseratau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
-   Halt : Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super user atau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem ataushutdown.
-   Mount : Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanyasuperuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihatfilesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount.
-   Lsmod : Melihat module-module kernel yang telah di load.
-   Rwho –a : Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.
-   Netcof : untuk merubah nama host dari mesin/local host tersebut, atau edit file /etc/hosts.
-   Shutdown –h now : Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan <Ctrl><Alt> untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
-   Finger : untuk melihat informasi user.
-   Passwd : untuk membuat password bagi user.
-   Chown : untuk mengubah user ID (owner) sebuah file.
2. General
-   Alias : Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls dapat juga dijalankan dengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
-   Unalias : Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
$ unalias dir
-   Cd : Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.
-   Cp : Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp <file1> <file2>
-   Man : Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
$ man <perintah>
-   Cat : Menampilkan isi dari sebuah file di layar.
$ cat <nama file>
-   Whoami : artinya menanyakan siapa yang sekarang sedang bekerja (user apa yang sedang digunakan). Perintahya :
$ whoami
-   Mail : artinya melihat email yang masuk. Jika ada daftar email, tekan r diikuti nomor email untuk membaca email tersebut, r untuk mereply dan d untuk menghapus. Keluar dari email gunakan q atau x jika tidak jadi menghapus. Perintahnya :
$ mail
-   Pwd : Melihat direktori kerja saat ini.
-   Last : Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
-   Uptime : Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
-   ps (=print status) : Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user.
-   ps axu : Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal control, juga ditampilkan nama dari user untuk setiap proses.
-   Top : Melihat proses yang berjalan, dengan urutan penggunaan cpu.
-   uname –a : Informasi system kernel anda free Informasi memory (dalam kilobytes).
-   df -h (=disk free) : Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)
-   du / -bh : (=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).
-   tar -zxvf filename.tar.gz : Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt
-   tar -xvf filename.tar : Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
-   gunzip filename.gz : Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz" or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
-   bunzip2 filename.bz2 : Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti "bzip2", digunakan pada file yang besar.
-   unzip filename.zip : Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti "unzip" yang kompatibel dengan pkzip for DOS.
-   Kill : untuk mematikan sebuah proses.
-   ps : Menampilkan informasi tentang proses yang sedang aktif/berjalan di sistem. Ada banyak opsi yang bisa diberikan pada perintah ini, salau satunya adalah aux yang akan menampilkan seluruh proses dalam sistem.
-   Top : hampir sama dengan ps hanya saja top akan menampilkan informasi yang selalu up to date dan bersifat dinamis.
-   Free : Informasi memory (dalam kilobytes).